Oct 24, 2011

Menjadi penunggu bersama nenek

Yang pertama terpancar dr penunggu disini adalah ketulusan hati. Ketika seseorang yg kamu sayangi terbaring tak berdaya, kamu diminta membuktikan dengan menemani hari-harinya disini, di ruangan sama sekali tidak nyaman berlantai dan berdinding putih. Disini sering kali kamu didatangi petugas berseragam dan bersepatu putih yg bermuka baik dan atau masam sesuai kondisi hati.

Ada juga orang pintar berjas putih rutin datang kesini, dengan waktu yg tidak jelas sesuai acara pribadi, mengecek sana sini, berbicara dengan bahasa kamu diselingi kata2 yg pasti tidak kamu mengerti. Belum lagi 6 orang disini dengan takdir yg berbeda-beda dan akan membuatmu merasa jadi manusia paling beruntung di dunia, dilihat dari segi kehidupan apa saja, sehingga kamu mengucap alhamdulillah.

Ada beberapa hal yg harus kamu ingat dari selintas deskripsi jenis-jenis manusia di ruangan ini yg saya tulis diatas. Ruangan ini sangat kecil jika dibandingkam dengan luas dan tinggi bangunan ini. Bangunan ini kecil dibandingkan bangunan-bangunan yg ada di jakarta. Jakarta itu kecil dibandingkan luas tanah yg ada di bumi. Jadi intinya kamu itu kecil, kamu hanya 1 dibandingkan manusia yg ada di bumi. Janganlah sombong akan pengalaman kamu yg banyak itu jika kamu belum pernah mengalami apa yg orang-orang disini alami.

Sekarang saya makin benci orang sombong. Sekian.

No comments: